Langsung ke konten utama

komunikasi



KOMUNIKASI
Kali ini yang akan dibahas adalah:
1.     Pengertian dari komunikasi
2.     Unsur-unsur komunikasi
3.     Bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi
4.     Hambatan-hambatan komunikasi
5.     Klasifikasi komunikasi dalam organisasi

Dalam hidup bermasyarakat,orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Oleh sebab itu menurut Dr.Everett Kleinjan dari East West Center Hawai,komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi.
Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor  Wilbur Schramm menyebutkan bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk,sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi (Schramm;1982).


·       Pengertian komunikasi

Salah satu persoalan di dalam memberi pengertian komunikasi,yakni definisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmu nya. Hal ini disebabkan karena banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi , misalnya psikologi, sosiologi, antropologi, ilmupolitik,ilmu manajemen, linguistik, matematika, ilmu elektronika, dan lain sebagainya.
Carl I.Hovland dari Universitas Yale misalnya mempelajari komunikasi
dalam hubungannya dengan perubahan sikap manusia.
            Charles E. Osgood di Universitas Illinois mempelajari studi empirik arti pesan.
            Paul F. Lazarsfeld dengan teman-teman nya di Universitas Columbia mempelajari komunikasi antar pribadi(personal) dalam kaitannya dengan komunikasi massa.

Begitu banyak sarjana tertarik mempelajari komunikasi telah melahirkan berbagai macam definisi yang bisa membingungkan jika tidak memahami hakikat komunikasi antarmanusia yang sebenarnya.

            Istilah Komunikasi berpangkal pada bahasa latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin Communico yang artinya membagi (Cherry dalam Stuart,1983).

            Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan , melalui saluran apa,kepada siapa dan apa pengaruhnya”.

            Lain hal nya dengan Steven,justru ia mengajukan sebuah definisi yang lebih luas,bahwa komunikasi terjadi kapan saja suatu organisme memberi reaksi terhadap suatu objek atau stimuli. Apakah itu berasal dari seseorang atau lingkungan sekitarnya. Misalnya seseorang berlindung di suatu tempat karena terjadi badai,atau kedipan mata sebagai reaksi terhadap sinar lampu, juga adalah peristiwa komunikasi.

            Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (human communication) bahwa:
            “Komunikasi adalah suatu transaksi,proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antarsesama manusia (2) melalui pertukaran informasi  (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu”. (Book,1980).

            “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”.( Everett M.Rogers)

            “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya,yang pada gilirannya akan tiba pasa saling pengrtian yang mendalam”.(Rogers & D. Lawrence Kincaid 1981)

            Definisi-definisi yang dikemukakan diatas tentunya belum mewakili semua definisi komunikasi  yang telah dibuat oleh banyak pakar,namun sedikit banyaknya kita telah dapat memperoleh gambaran seperti apa yang diungkapkan Shannon dan Weaver (1949) bahwa
“Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya,sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas  pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal,tetapi juga dalam hal ekspresi muka,lukisan,seni,dan teknologi.”


Karena itu jika kita berada dalam suatu situasi berkomunikasi ,maka kita memiliki beberapa kesamaan dengan orang lain,seperti kesamaan bahasa atau kesamaan arti dari simbol-simbol yang digunakan dalam berkomunikasi.
   
Komunikasi dapat dipandang sebagai:
1.     Seni
2.     Ilmu
3.     Lapangan kerja


Sebagai seni,komunikasi memiliki:
1.     Nilai Estetika yang diterapkan dalam praktik-praktik komunikasi seperti penulisan berita,roman,novel,penyiaran untuk radio dan televisi,seni grafika,retorika,akting,penulisan skenario,penulisan buku dan sebagainya.
2.     Fungsi hiburan (enjoy) yang dapat mengisi waktu luang seseorang,seperti menonton televisi,membaca surat kabar atau majalah,mendengar radio dan semacamnya.
Sebagai ilmu,komunikasi merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis berdasarkan fakta dan riset. Ia melakukan penyelidikan masalah,kontrol dan pengujian menurut kaidah-kaidah ilmiah dan secara normatif hasilnya dapat disajikan dan diterapkan untuk menciptakan dan membina tatanan hidup manusia agar menjadi lebih baik dalam pribadi maupun dalam hidup bermasyarakat.
Sebagai lapangan kerja, komunikasi menjadi profesi dalam berbagai lapangan kehidupan yang menjadi sumber mata pencaharian. Misalnya,jurnalistik,public relations,penulis,penyiar,dosen,artis,periklanan,riset,penerangan,manajer,kampanye dan sebagainya.

·        UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan,maka jelas bahwa komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi,jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu,artinya komunikasi hanya bisa terjadi jika didukung oleh adanya sumber,pesan,media,penerima,dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.



Unsur-unsur komunikasi :
SUMBER
Semua  peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia ,sumber bisa terdiri dari satu orang,tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai,organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim,komunikator atau dalam bahasa inggrisnya disebut source,sender,encoder.
PESAN
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,hiburan,informasi,nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan message,content,atau information.
MEDIA
Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya,misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindera dianggap sebagai media komunikasi.
Dalam komunikasi massa,media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat,membaca dan mendengarnya.
Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan menjadi 2 macam yakni, media cetak dan media elektronik.
-         Media cetak : surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, sticker, buletin,Hand out, poster, spanduk, dan sebagainya.           
-         Media elektronik : radio, film, televisi, video recording, komputer,      eletronic  board,audio casette dan semacamnya.

PENERIMA

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih,bisa dalam bentuk kelompok,partai atau negara.
Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah,seperti khalayak,sasaran,komunikan,atau dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber.
Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi,karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi.  Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima ,akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan ,apakah pada sumber ,pesan atau saluran.

PENGARUH

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi bisa terjadi pada pengetahuan,sikap,dan tingkah laku seseorang (De Fleur,1982). Karena itu,pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan,sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

TANGGAPAN BALIK

Salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media,meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya, sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim,atau alat yang digunakan dalam meyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan. Hal-hal seperti itu menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.

LINGKUNGAN

Lingkungan adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan menjadi 4 macam :
-         Lingkungan fisik
-         Lingkungan sosial budaya
-         Lingkungan psikologis
-         Dimensi waktu

Lingkungan Fisik : menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi jika tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis.

Lingkungan Sosial : menunjukkan faktor sosial budaya,ekonomi,dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi,misalnya kesamaan bahasa,kepercayaan,adat istiadat,dan status sosial.

Lingkungan Psikologis :  pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya,menghindari kritik yang menyinggung perasaan orang lain,menyajikan materi yang sesuai dengan usian khalayak. Lingkungan Psikologis ini bisa disebut dimensi internal (Vora,1979).

Dimensi Waktu : menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan komunikasi. Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan waktu,misalnya musim. Namun perlu diketahui karena dimensi waktu maka informasi memiliki nilai.

Jadi,setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini saling bergantung satu sama lainnya. Artinya, tanpa keikutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh pada jalannya komunikasi.





BAGAIMANA MENYALURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI ?

Penyaluran ide dapat dilakukan didalam komunikasi melalui sebuah media. Dimana, Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk meyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.

Media dapat digolongkan menjadi 4 macam :
-         Media antar pribadi
-         Media Kelompok
-         Media Publik
-         Media Massa

MEDIA ANTARPRIBADI
Untuk hubungan perorangan (antarpribadi),maka media yang tepat digunakan adalah kurir(utusan), surat dan telepon.

MEDIA KELOMPOK
Dalam aktivitas komunikasi yang melibatkan khalayak lebih dari 15 orang,maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah seperti rapat,seminar,dan konferensi.

MEDIA PUBLIK
Jika khalayak sudah lebih dari 200-an orang,maka media komunikasi yang digunakan biasanya disebut media publik,misalnya rapat akbar,dll.

MEDIA MASSA
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak(penerima). Dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar,film,radio,dan televisi.

Karakteristik media massa adalah :
1.Bersifat melembaga
2.Bersifat satu arah
3.Meluas dan serempak
4.Memakai peralatan teknis atau mekanis,seperti radio,tv,surat kabar,dan semacamnya.
5.Bersifat terbuka

HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI

Jika kita melihat hakikat komunikasi sebagai suatu sistem,maka gangguan komunikasi bisa terjadi pada semua elemen atau unsur-unsur yang mendukungnya.

HAMBATAN :
 1 Gangguan teknis : terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam komunikasi mengalami gangguan,sehingga informasi yang ditransmisi melalui saluran mengalami kerusakan (channel noise). Misalnya, gangguan pada stasiun radio atau TV, gangguan jaringan telepon,dll.

2 Gangguan semantik : ialah gangguan komunikasi yang disebabkan karena disebabkan oleh kesalahan pada bahasa yang digunakan (Blake,1979)
                       
 3 Gangguan psikologis : terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh persoalan-persoalan dalam diri individu. Misalnya, rasa curiga penerima kepada sumber,situasi berduka atau karena gangguan kejiwaan sehingga dalam penerimaan dan pemberian informasi tidak sempurna.

4 Rintangan fisik atau organik : terjadi karena kondisi geografis. Misalnya, jarak yang jauh sehingga sulit dicapai, tidak adanya sarana kantor pos, jalur transportasi,dll. Dalam komunikasi antarmanusia, rintangan fisik juga bisa diartikan karena adanya gangguan organik,yakni tidak berfungsinya salah satu pancaindera pada penerima.

            5 Rintangan status : disebabkan karena jarak sosial diantara peserta komunikasi, misalnya perbedaan status antara senior dan junior,atasan dan bawahan. Perbedaan ini biasanya menuntut perilaku komunikasi yang selalu memperhitungkan kondisi dan etika yang sudah membudaya dalam masyarakat, yakni bawahan cenderung hormat pada atasannya.

            6 Rintangan kerangka berpikir :  disebabkan adanya perbedaan persepsi antara komunikator dan khalayak terhadap pesan yang digunakan dalam komunikasi. Ini disebabkan karena latar belakang pengalaman dan pendidikan yang berbeda.

            7 Rintangan budaya : disebabkan karena adanya perbedaan norma, kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi. Di negara-negara berkembang masyarakatnya cenderung menerima informasi dari sumber yang banyak memiliki kesamaan dengan dirinya, seperti bahasa, agama, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya.

UPAYA-UPAYA DALAM MENGATASI HAMBATAN BERKOMUNIKASI
Untuk mengetahui hambatan tersebut dapat ditanggulangi dengan cara sebagai berikut :
1.Mengecek arti atau maksud yang disampaikan
Bertanya lebih lanjut pada si komunikan apakah ia sudah mengerti apa yang si komunikator bicarakan.
Contoh: Perawat bertanya pada pasien “Apakah sudah mengerti, Pak?”

2.Meminta penjelasan lebih lanjut
Sama halnya dengan poin pertama hanya saja disini si komunikator lebih aktif  berbicara untuk memastikan apakah ada hal lain yang perlu ditanyakan lagi.
Contoh: “Apa ada hal lain yang kurang jelas, Bu?”

3.Mengecek umpan balik atau hasil
Memancing kembali si komunikator dengan mengajukan pertanyaan mengenai hal atau pesan yang telah disampaikan kepada komunikan.
Contoh: “Tadi obatnya sudah diminum , Pak?” Sebelumnya si komunikator telah berpesan pada komunikan untuk meminum obat.

4.Mengulangi pesan yang disampaikan memperkuat dengan bahasa isyarat
Contoh: “Obatnya diminum 3 kali sehari ya” sambil menggerakkan tangan.

5.Mengakrabkan antara pengirim dan penerima
Dalam hal ini komunikator lebih mendekatkan diri dengan berbincang mengenai hal-hal yang menyangkut keluarga, keadaannya saat ini (keluhan tentang penyakitnya).

6.Membuat pesan secara singkat, jelas dan tepat
Si komunikator sebaiknya menyampaikan hanya hal-hal yang berhubungan pasien (atau yang ditanyakan pasien) sehingga lebih efisien dan tidak membuang-buang waktu.


KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

         

ARGUMENTASI PRO
Mesipun struktur organisasi klasik secara formal memungkinkan  komunikasi ke bawah dan ke atas,namun kelihatannya dalam kebanyakan organisasi komunikasi ke bawah lebih dominan. Akibatnya,kebanyakan komunikasi organisasi dilaksanakan satu arah, dari tingkat lebih tinggi ke tingkat lebih rendah tanpa reaksi atau pertanyaan apapun dari bawahan. Selain itu, sistem tradisional yakni prosedur keluhan, sistem saran, publikasi karyawan, dan kebijaksanaan “pintu terbuka”, yang dilembagakan di sebagian besar organisasi tidak berfungsi dengan semestinya.
Akibatnya, para manajer harus dapat memperlancar komunikasi ke atas dan mendorong para bawahan untuk mengungkapkan pendapat mereka dan mengajukan saran perbaikan perusahaan. Mereka harus berusaha mengembangkan suasana saling mempercayai di antara mereka sendiri dan para bawahan nya. Hasil riset menunjukan bahwa komunikasi dua arah lebih akurat daripada komunikasi satu arah.
Akan tetapi, seberapa akurat sistem itu bergantung pada kadar kepercayaan bawahan terhadap atasan mereka. Dalam kondisi yang tepat, komunikasi dapat berbentuk ikhtisar, saran, dan rekomendasi dari bawahan. Hal ini tidak saja akan meningkatkan pengambilan keputusan dan prestasi organisasi, tetapi juga sikap dan kepuasan bawahan.

          ARGUMENTASI KONTRA

          Telaah yang menunjukan bahwa komunikasi dua arah lebih efektif, selalu menimbulkan masalah yang rumit yang perlu ditanggulangi melalui komunikasi dua arah.
            Penelitian itu juga kebanyakan dilakukan dalam situasi laboratorium, dan menyangkut masalah yang tidak ada sangkut paut nya dengan masalah yang dihadapi karyawan di sebagian besar organisasi.
            Pada kebanyakan situasi, pengertian mudah dicapai dan komunikasi dua arah tidak begitu diperlukan. Selain itu, komunikasi dua arah memerlukan banyak waktu, dan itu merupakan biaya yang tidak dapat di pikul oleh kebanyakan organisasi. Bagi sebagian besar organisasi, waktu adalah sumber yang berharga. Pada organisasi yang sangat rapi, dimana masalah yang ada bersifat rutin, komunikasi satu arah sudah lebih dari cukup jika diselenggarakan dengan saksama. Lagi pula, situasi dalam sebuah laboratorium ilmiah mungkin sama dengan situasi dalam departemen polisi atau pemadam kebakaran.
            Kita juga harus mengingat realita kehidupan organisasi. Sering kali bawahan dengan sengaja menahan informasi yang menurut mereka kurang menyenangkan atau tidak mengesankan atasan. Di samping itu, dapat terjadi pemutar balikan dan sikap menutup-nutupi fakta karena bawahan tidak mau dianggap kurang kompeten oleh atasannya.

Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :

1. Dari segi sifatnya :
    a. Komunikasi Lisan
        komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara
        cth: presentasi
    b. Komunukasi Tertulis
        komunikasi melalui tulisan
       Cth: email
    c. Komunikasi Verbal
        komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
       cth: curhat
    d. Komunikasi Non Verbal
       komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat)
       cth: seseorang yang nerves (gemetar)

2. Dari segi arahnya :
    a. Komunikasi Ke atas
        komunikasi dari bawahan ke atasan
    b. Komunikasi Ke bawah
        komunikasi dari atasan ke bawahan
    c. Komunikasi Horizontal
        komunikasi ke sesama manusia / setingkat
    d. Komunikasi Satu Arah
        pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
    e. Komunikasi Dua Arah
        berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi

3. Menurut Lawannya :
    a. Komunikasi Satu Lawan Satu
        berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
        cth:berbicara melalui telepon
    b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
‏        berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok
        Cth: kelompok satpam menginterogasi maling
    c. Kelompok Lawan Kelompok
        berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain
        Cth: debat partai politik

4.Menurut Keresmiannya :
    a. Komunikasi Formal
        komunikasi yang berlangsung resmi
        cth: rapat pemegang saham
    b. Komunikasi Informal
        komunikasi yang tidak resmi
        cth : berbicara dengan teman

Komunikasi ke bawah (Downward Communication) : komunikasi ke bawah mengalir dari tingkat atas ke tingkat bawah dalam sebuah organisasi dan mencakup kebijaksanaan pimpinan, instruksi, dan memo resmi.
Komunikasi ke atas (Upward Communication) : komunikasi ke atas mengalir dari tingkat bawah ke tingkat atas sebuah organisasi, dan mencakup  kotak saran, pertemuan kelompok,dan prosedur keluhan.
Komunikasi horisontal (Horizontal Communication) : komunikasi horizontal mengalir melintasi berbagai fungsi dalam organisasi. Bentuk komunikasi ini diperlukan untuk mengkoordinasi dan mengintegrasikan berbagai fungsi organisasi.
Komunikasi diagonal (Diagonal Communication) : komunikasi diagonal bersilang melintasi fungsi dan tingkatan dalam organisasi,serta penting dalam situasi dimana anggota tidak dapat berkomunikasi lewat saluran ke atas, ke bawah, ataupun horisontal.






PROSES KOMUNIKASI



Komunikasi
Komunikasi hanya berhasil jika komunikator menyampaikan pengertian kepada penerima.




ANALISA:

Menurut saya, sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan perkembangan masyarakat yang makin kompleks dan global, terutama makin sulitnya dipisahkan antara kehidupan modern dengan telekomunikasi dan media massa,maka fungsi komunikasi tidak lagi sekadar untuk memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan,tetapi makin terasa dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan.
            Apakah itu di sektor industri, perdagangan, hubungan antar negara, manajemen, pertanian, hubungan antaretnis, linkungan hidup, kesehatan masyarakat, lingkungan keluarga, pemerintahan, pelayanan sosial, diseminasi informasi, pendidikan dan sebagainya
                        Kebutuhan yang multisektoral  ini telah mendorong lahirnya spesialisasi baru dalam studi ilmu komunikasi, misalnya komunikasi antarbudaya, komunikasi organisasi, komunikasi pembangunan, komunikasi pemasaran, komunikasi kesehatan, komunikasi politik, teknologi komunikasi internasional,dan lain sebagainya.
            Kehadiran spesialisasi baru ini tidak saja memperkaya wahana komunikasi sebagai ilmu terapan dan seni, tetapi  juga makin memberi sumbangsih terhadap pertumbuhan metodologi dan teori dalam memperkokoh eksistensi ilmu komunikasi sebagai kajian ilmiah yang sejajar dengan ilmu-ilmu lainnya.

Diatas telah di jelaskan tentang bagaimana saling terkaitnya unsur-unsur komunikasi yang ada.  Setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Artinya, tanpa keikutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh pada jalannya komunikasi.

Dengan komunikasi pun kita dapat menyalurkan ide-ide. Melalui apa kita dapat menyalurkan ide? Tentu saja dengan adanya sebuah media. Sebelumnya sudah dibahas juga tentang apa saja media yang dapat digunakan dalam berkomunikasi. Jika perhatikan karakteristik masing-masing media komunikasi,mungkin timbul pertanyaan, media mana yang efektif dalam mencapai sasaran komunikasi. Jawabannya sudah tentu kembali kepada sifat media serta pemilikan media kepada khalayak(media habit). Sebab bagaimana pun banyaknya kelebihan media televisi, jika media itu tidak dimiliki oleh khalayak,sudah tentu informasi yang disampaikan tidak akan mengena sasaran yang ingin dicapai. Seperti yang saya lakukan pun dengan memposting artikel-artikel seperti ini di blog,jika khalayak tidak mengerti cara menggunakan internet sudah pasti informasi yang ingin saya bagi pun tidak akan tersampaikan.

                        Di dalam komunikasi pun banyak hambatan-hambatan yang dapat terjadi. Berikut adalah beberapa kasus yang terjadi :
Misalkan dalam pengucapan kalimat
“Anda mengatakan agar memikirkannya selekas mungkin bagaimana saya tahu kalau Anda maksud adalah sekarang!”
“Bagaimana saya tahu bahwa dia bersungguh-sungguh ingin mengundurkan diri!” dalam situasi seperti ini atau situasi lain yang serupa,biasanya orang akhirnya akan berkata, “yang terjadi pada kita sekarang adalah gagalnya komunikasi.”
Pertanyaan bagus tentang hal ini adalah, “Mengapa komunikasi gagal?”  Selintas jawaban nya relatif mudah. Kita telah mengidentifikasi unsur komunikasi sebagai sumber,pesan,media,penerima,pengaruh,dan umpan balik. Sedikit saja terjadi masalah dalam semua unsur tersebut, tidak akan tercapai kejelasan arti dan pemahaman yang sempurna. Tidak tanggung jawab manajer yang lebih besar dari pada tanggung jawab mengembangkan komunikasi yang efektif.

                        Klasifikasi komunikasi dalam organisasi dapat kita lihat seperti kasus berikut:
CLOSE UP : ORGANISASI

Mengatur Arus Informasi di Old South Bank

Kebanyakan manajer sadar bahwa betapa pun ekstensifnya sistem komputer mereka, rahasia meningkatkan produktivitas manusia terletak pada arus dan pemakaian informasi. Akan tetapi, desakan untuk mengadakan sistem dan menghasilkan sering menyebabkan manajer mengabaikan bagaimana sistem mereka diterima pegawai,dan apakah sistem itu dipakai atau tidak. Pemakaian pengolahan data membagi informasi dengan harga mahal, namun seringkali apa yang mereka dapat bukanlah apa yang yang mereka perlukan. Setidaknya tidak seperti yang mereka perlukan.
                        Bank of the South di Atlanta memutuskan untuk melakukan sesuatu mengenai hal ini,dan meminta bantuan seorang konsultan untuk memperkecil “beban layak komunikasi” dan mengatur arus komunikasi. Hasilnya adalah tiga laporan,satu halaman yang sederhana bagi masing-masing manajer bank.

1.Laporan Balikan Prestasi (LBP) mengkonsolidasi semua laporan manual atau laporan yang dikomputerkan yang sesuai dengan masing-masing manajer. Setiap faktor pokok yang harus ditinjau manajer ada dalam laporan itu. Indeks prestasi menguraikan sekitar 80% dari tugas penting manajer.

2.Laporan Pengecualian Prestasi (LPP) menyoroti pengecualian positif dan negatif dari Laporan Balikan Prestasi. Laporan ini memberitahu manajer bagaimana hasil kerjanya dengan menunjukkan kekuatan dan kelemahannya. Laporan ini juga menunjukkan sampai seberapa jauh prestasi yang istimewa telah dilaporkan dalam organisasi.

3.Laporan Manajemen Prestasi (LMP) dimaksudkan untuk membantu manajer senior mengelola bawahan. Setiap penyelia, manajer, dan direktur menerima laporan ini. Satu bagian memberitahu manajer bagaimana prestasi bawahan langsungnya,berikut dengan kekuatan,kelemahan dan kecenderungan khususnya. Bagian lainnya menunjukkan bagaimana prestasi bawahan di tingkat lebih rendah.

Sumber : R. Khadem and J. Dewberry, “Have Your Reports And Use Them Too,” ABA Bank-ing journal, Agustus 1983,hal 35-43.

Suatu hubungan komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi sangat penting dan dibutuhkan karena dengan adanya komunikasi maka kita sebagai manusia bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan kita maupun seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-harinya.

Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci dan mendalam mengenai pekerjaan yang dijalani.
Dalam hal ini, perlu ada yang menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi yang harus di pertimbangkan terlebih dahulu, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.






Sumber : (5 buku) dan blog
Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Gibson,James L. John M.Ivancevich. 1985. Organizations, 5th edition. Jakarta : Erlangga
Stephen P. Robbins. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi,Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga
 Winardi,J. Prof. Dr. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Buku Pendidikan dan Perkembangan Komunikasi Massa. Universitas Indonesia.
http://rdnrizki.blogspot.com/2012/11/komunikasi-dalam-organisasi_27.html

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gaya Bahasa Dalam Iklan

MAKNA GAYA BAHASA DALAM IKLAN Dari sebelas sampel Iklan Unilever yang diunduh dari situs Youtube ditemukan  lima belas gaya bahasa yang digunakan PT. Unilever untuk menarik perhatian kosumen. Adapun gaya bahasa yang ditemukan dapat terlihat pada tabel berikut.  No Gaya bahasa Kalimat Iklan         1.         Simile Setiap aku melihatnya, terasa seperti pertama kali bertemu Pond’s Flawless White         2.         Metafora Sepuluh tahun berlalu, tapi ia tetap secantik pertama kali bertemu Pond’s Flawless White         3.         Personifikasi Nikmati kesegaran yang memukau dari Close Up baru Pasta gigi Close Up         4.         Gaya bahasa metomini Close Up lebih dekat lebih baik Pasta gigi Close Up         5.         Sinekdoke pars pro toto

CIRI-CIRI ORGANISASI

CIRI-CIRI ORGANISASI Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama . Sebagai makluk sosial,manusia membutuhkan bantuan manusia lainnya untuk mencapai sebuah tujuan yang tidak dapat mereka capai sendiri. Ciri-ciri Organisasi Sosial menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan