Langsung ke konten utama

kepemimpinan


Kepemimpinan

1.      Pengertian Kepemimpinan
2.      Tipe – tipe Kepemimpinan
3.      Gaya Kepemimpinan
4.      Teori Yang Mendasari Kepemimpinan
5.      Kepemimpinan Dalam Orgaisasi

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN



Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan
para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka.

Sebagaimana didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan
adalah the process of directing and influencing the task related activities of group
members.”   

Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para
anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Lebih jauh lagi, Griffin
(2000) membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses,
dan sebagai atribut.

Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang
dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan
pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau
yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu
menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi.

Adapun dari sisi atribut,
kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan,
sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak
memimpin mereka.

Selain itu banyak juga pendapat dari para tokoh mengenai arti dari kepemimpinan
ini, yaitu:

1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi
tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau
beberapa tujuan tertentu. (Tannenbaum, Weschler, & Massarik, 1961:24)

2. Kepemimpinan adalah pembentukkan awal serta pemeliharaan struktur dalam
harapan dan interaksi (Stogdill, 1974:411).

3. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada
di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi ( Katz & Kahn,1978:528)



                                       Soekarno, salah satu pemimipin yang berpengaruh di Indonesia.
Tipe – tipe kepemimpinan

1. Tipe Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorng yang
sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjuukkan sikap yang
menonjol ”keakuannya”, antara lain dalam bentuk:

-          Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat
lain ddalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang
menghargai harkat dan martabat mereka.

-          Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa
mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para
bawahannya.

-          Pengabaian peran para bawahan dalam proses pemgambilan keputusan.

Gaya kepemimpinan yang dipergunakan adalah:
-          Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya.
-          Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
-          Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
-          Menggunakan pendekatan punitif dalam hal terjaduinya penyimpangn
oleh bawahan.

2. Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan masyarakat yang
bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama
masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para
anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin
seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tokoh-tokoh
adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.


3. Tipe Kharismatik

Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria
kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu
daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang
jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang
kharisnatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para
pengikut tersebut tidk selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang
tersebut dikagumi.

4. Tipe Laissez Faire

Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar
dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri ari orang-orang yang
sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaransasaran
apa yang ingin dicapai, tugas yang harus ditunaikan oleh masing-masing
anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

5. Tipe Demokratis

a. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku
koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.

b. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa
sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak
bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.

c. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.

d. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat
dan martabat manusia.



Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN DARI EMPAT MACAM KEPRIBADIAN
Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah :
1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
4. Gaya Kepemimpinan Moralis
GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.
GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.
GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.
Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan demokratis.
Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik.
Teori Kepemimpinan
Teori kepemimpinan membicarakan bagaimana seseorang menjadi pemimpin atau
bagaimana timbulnya seorang pemimpin. Ada beberapa teori tentang kepemimpinan, di
antaranya ialah :

1. Teori Genetie

Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not made".
bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah
dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan
pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir
telah menetapkan ia menjadi pemimpin.

2. Teori Sosial

Jika teori genetis mengatakan bahwa "leaders are born and not made", make
penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu :
"Leaders are made and not born".
Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi
pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

3. Teori Ekologis

Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial.
Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi
pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat
kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur
dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih
lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial
dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun
demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat
mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai
pemimpin yang baik.


KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Seorang pemimpin memiliki hak untuk menyuarakan ide, gagasan cemerlangnya kepada bawahan. Dan pemimpin juga harus mampu memiliki sebuah kompetensi dan kapasitas untuk memimpin sebuah organisasi. Tetapi sebagai pemimpin juga jangan pernah melupakan hak-hak seorang bawahan. Ide, gagasan, pendapat yang mereka suarakan juga perlu di dengar dan di hargai. Tujuannya agar tidak menuai sistem kerja yang otoriter. Maka hal ini perlu adanya pemilihan yang jelas, dalam konteks melihat sisi latar belakangnya, kompetensinya, pengalamannya, kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi seorang pemimpin.
Mengapa hal-hal tersebut sangat dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin? Karena sebagai memimpin memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi kepada bawahan dan masa depan organisasi. Bahkan terasa susah di jalankan (implementasikan) apabila kita tidak memiliki hal-hal tersebut. Dan terasa gampang jika kita memilikinya. Seperti lirik sebuah lagu “Mau dibawa kemana”, organisasi ini kalau pemimpinnya saja tidak memiliki kompetensi yang jelas. Kemungkinan seperti itu, bunyi tanggapan orang-orang yang ingin menjatuhkan Anda sebagai seorang pemimpin.
Membahas sebuah Kapasitas, hal ini sangat dibutuhkan untuk mengontrol sebuah sistem yang ada di organisasi tersebut. Tanpa adanya sistem kontrol di sebuah organisasi, sudah jelas bawahan kalian akan pergi meninggalkan organisasi yang kalian pimpin. Banyak mendapatkan kritikan dari pihak internal maupun eksternal terhadap kinerja kalian sebagai pemimpin. Disini saya ingin memberikan contoh sederhana dari seorang pemuda yang berhasil memimpin organisasi non profit, namun pada akhirnya ia dianggap gagal oleh pihak eksternal.

ANALISA

APAKAH ITU KEPEMIMPINAN?
Menurut saya,kepemimpinan merupakan salah satu sikap yang muncul dari dalam diri seseorang dimana ada yang menjadi bakat bawaan atau dilatih terlebih dahulu sehingga membangkitkan keberanian dalam memimpin suatu kumpulan orang untuk menyelesaikan suatu masalah atau tujuan bersama.
Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk pencapaian tujuan.

Merupakan suatu kebenaran bahwa kepemimpinan yang baik itu merupakan hal yang paling penting dalam bisnis,pemerintahan,dan pada organisasi serta kelompok yang tak terhitung yang menciptakan pola hidup,bekerja,dan bermain.
Jika kepemimpinan merupakan sebuah faktor yang penting yang jadi permasalahannya adalah:
Apa yang menjadikan seorang pemimpin yang besar?
Jawaban sementara untuk hal ini, yaitu:
Pengikut yang besar!
Meskipun hal ini ada benarnya,masalah nya jauh lebih kompleks
Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang
dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan
pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau
yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu
menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi.

Adapun dari sisi atribut,
kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan,
sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak
memimpin mereka.
Pemimpin memerlukan kemampuan untuk membujuk, menginspirasi, memotivasi orang lain dan, dapat menyisihkan waktu dan perhatian rela untuk mengejar dan mencapai tujuan bersama yang signifikan untuk keberhasilan dan kesejahteraan kelompok atau dalam suatu bisnis perusahaan
Kepemimpinan yang baik bukan tentang pemaksaan atau dominasi, lebih kepada ketegasan yang bijak, orang yang meminta orang lain untuk melaksanakan instruksi mereka secara paksa bukan pemimpin, pemimpin mempunyai proses perencanaan memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dengan menggunakan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dan persepsi saya tentang kepemimpinan kita dapat menyimpulkan bahwa pemimpin tidak dapat berdiri sendiri tetapi melibatkan dan membangun tim yang kuat dengan kebutuhan untuk mencapai visi dan misi suatu organisasi.
Namun, pemimpin harus menunjukkan kemampuan yang unggul, memiliki kekuatan ahli adalah keuntungan baik dalam keterampilan teknis atau kecanggihan organisasi, keterampilan dan pengetahuan mereka adalah hak mereka untuk posisi kepemimpinan, oleh karena itu profesional ahli pemimpin mereka tahu lebih banyak tentang lapangan
Pemimpin diharapkan menjadi orang yang kredibel dan tahu aturan mana yang dapat di lakukan atau tidak boleh dilakukan, norma,dan juga memiliki ketelitian dalam memahami karakter ataupun kebutuhan bawahannya.

Sosok kepemimpinan dapat kita dari seorang tokoh yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia,yaitu Ir.Soekarno.
Model Kepemimpinan Soekarno
Kepemimpinan SoekarnoA. Karir Kepemimpinan Soekarno
Soekarno memulai karirnya sebagai pemimpin organisasi pada usia 26 tahun,tepatnya 14 Juli 1927. Pada saat itu beliau memimpin sebuah partai politik yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai arah perjuangan kemerdekaan bagiIndonesia. Hal ini mengakibatkan para pimpinan PNI termasuk Soekarno ditangkap dandiadili oleh pemerintahan kolonial Belanda. Tetapi pada saat di dalam proses pengadilan Soekarno malah menyampaikan pandangan politiknya mengenai gugatannyaterhadap pemerintahan yang terkenal dengan
 Indonesia menggugat 

Sikap Soekarno sebagai pemimpin bangsa pada saat itu sangat menekankan pentingnya persatuan dalam nasionalisme, kemandirian sebagai sebuah bangsa dan anti pejajahan. Hal ini tercermin di dalam pidato-pidato beliau dalam menggelorakansemangat revolusi secara besaran-besaran untuk lepas dari belenggu imperialisme.Akhirnya Soekarno berhasil menggelorakan semangat revolusi dan mengajak berdiri diatas kaki sendiri bagi bangsanya, walaupun belum sempat berhasil membawa rakyatnyadalam kehidupan yang sejahtera. Konsep “berdiri di atas kaki sendiri” memang belumsampai ke tujuan tetapi setidaknya berhasil memberikan kebanggaan pada eksistensi bangsa. Daripada berdiri di atas utang luar negeri yang terbukti menghadirkanketergantungan dan ketidakberdayaan (neokolonialisme).Sikap tersebut mengakibatkan Belanda membubarkan organisasi PNI sehinggaSoekarno dan teman seperjuangannya bergabung dengan Partindo pada bulan Juni tahun1930. Setelah melalui perjuangan yang panjang bahkan beliau pernah dipenjara kembalioleh Belanda namun tidak menyurutkan langkah perjuangannya. Pada akhirnya, padatanggal 17 Agustus 1945 Soekarno bersama Muhammad Hatta berhasilmemproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia menandai berdirinya negara yang berdaulat. Sebelumnya, ia juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadidasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia berupaya mempersatukannusantara. Bahkan ia berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, danAmerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.Setelah pemerintahan berjalan di tangan bangsa Indonesia, Soekarno memimpin pemerintahan dan mengalami berbagai fase dalam pemerintahannya. Fase pertama
http://sync.mathtag.com/sync?mt_exid=2&admeld_user_id=d54fc4a1-8321-40be-9277-fbf6333ceb70&admeld_adprovider_id=296&admeld_call_type=redirect&admeld_callback=http://tag.admeld.com/match 
pemerintahan Presiden Soekarno (1945-1959) diwarnai semangat revolusioner, sertadipenuhi kemelut politik dan keamanan. Belum genap setahun menganut sistem presidensial sebagaimana yang diamanatkan UUD 1945, pemerintahan Soekarnotergelincir ke sistem semi parlementer. Pemerintahan parlementer pertama dan keduadipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir. Pemerintahan Sjahrir dilanjutkan oleh PMMuhammad Hatta yang merangkap Wakil Presiden.Kepemimpinan Soekarno terus menerus berada di bawah tekanan militer Belanda yang ingin mengembalikan penjajahannya, pemberontakan-pemberontakan bersenjata, dan persaingan di antara partai-partai politik. Sementara pemerintahan parlementer jatuh-bangun. Perekonomian terbengkalai lantaran berlarut-larutnyakemelut politik. Ironisnya, meskipun menerima sistem parlementer, Soekarnomembiarkan pemerintahan berjalan tanpa parlemen yang dihasilkan oleh pemilihanumum. Semua anggota DPR (DPRGR) dan MPR (MPRS) diangkat oleh presiden dari partai-partai politik yang dibentuk berdasarkan Maklumat Wakil Presiden, tahun 1945.
Demi kebutuhan membentuk Badan Konstituante untuk menyusun konstitusi barumenggantikan UUD 1945, Soekarno menyetujui penyelenggaraan Pemilu tahun 1955, pemilu pertama dan satu-satunya Pemilu selama pemerintahan pada saat itu. Pemilutersebut menghasilkan empat besar partai pemenang yakni PNI, Masjumi, NU dan PKI.Usai Pemilu, Badan Konstituante yang disusun berdasarkan hasil Pemilu, mulai bersidang untuk menyusun UUD baru. Namun sidang-sidang secara marathon selamalima tahun gagal mencapai kesepakatan untuk menetapkan sebuah UUD yang baru.Menyadari bahwa negara berada di ambang perpecahan, Soekarno dengandukungan Angkatan Darat, mengumumkan dekrit 5 Juli 1959. Isinya; membubarkanBadan Konstituante dan kembali ke UUD 1945. Sejak 1959 sampai 1966, Bung Karnomemerintah dengan dekrit, menafikan Pemilu dan mengangkat dirinya sebagai presidenseumur hidup.
Pemerintahan parlementer yang berpegang pada UUD Sementara, juga jatuh dan bangun oleh mosi tidak percaya. Akibatnya, kondisi ekonomi kacau.Pada fase kedua kepemimpinannya, 1959-1967, Soekarno menerapkandemokrasi terpimpin. Semua anggota DPRGR dan MPRS diangkat untuk mendukung program pemerintahannya yang lebih fokus pada bidang politik. Bung Karno berusahakeras menggiring partai-partai politik ke dalam ideologisasi NASAKOM—Nasional,Agama dan Komunis. Tiga pilar utama partai politik yang mewakili NASAKOM adalah
 
PNI, NU dan PKI. Bung Karno menggelorakan Manifesto Politik USDEK. Diamenggalang dukungan dari semua kekuatan NASAKOM. Namun di tengah tingginya persaingan politik Nasakom itu, pada tahun 1963, bangsa ini berhasil membebaskanIrian Barat dari cengkraman Belanda.Tahun 1964-1965, Soekarno kembali menggelorakan semangat revolusioner  bangsanya ke dalam peperangan (konfrontasi) melawan Federasi Malaysia yangdidukung Inggris. Sementara, dalam kondisi itu, tersiar kabar tentang sakitnyaSoekarno. Situasi semakin runyam tatkala PKI melancarkan Gerakan 30 September 1965. Tragedi pembunuhan tujuh jenderal Angkatan Darat tersebut menimbulkan situasichaos di seluruh negeri dan menyebabkan kondisi politik dan keamanan hampir tak terkendali.Menyadari kondisi tersebut, Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11Maret 1966 kepada Jenderal Soeharto. Ia mengangkat Jenderal Soeharto selakuPanglima Komando Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) yang bertugasmengembalikan keamanan dan ketertiban. Langkah penertiban pertama yang dilakukanSoeharto, sejalan dengan tuntutan rakyat ketika itu, membubarkan PKI. Soekarno,setelah tragedi berdarah tersebut, dimintai pertanggungjawaban di dalam sidangistimewa MPRS tahun 1967. Pidato pertanggungjawabannya ditolak. KemudianSoeharto diangkat selaku Pejabat Presiden dan dikukuhkan oleh MPRS menjadiPresiden RI yang Kedua, Maret 1968.
B. Gaya Kepemimpinan Soekarno
Melihat bagaimana seorang Soekarno memimpin di dalam sebuah organisasimaupun pemerintahan, menunjukkan perannya yang sentral sebagai seorang pemimpinsejati, sebagai seorang inspirator, idealis dan sebagai simbol perjuangan rakyat dalammenegakkan negara yang berdaulat yang dapat dijadikan sebagai panutan. Akan tetapi,ia akhirnya dijadikan kambing hitam atas peristiwa yang mengakibatkan kekacauan politik di masa akhir kepemimpinannya. Dan gaya yang diterapkannya jelasmenunjukkan bahwa Soekarno merupakan tipe pemimpin yang demokratis denganmengedepankan semangat persatuan di atas kepentingan golongan, kelompok, ras, suku,agama tertentu akan tetapi juga ada yang menilainya sebagai pemimpin yang bertipe
http://tag.admeld.com/match?admeld_adprovider_id=338&external_user_id=C3D0C0ADACBC914E614446740258EF8B
otoriter karena terkesan memaksakan kebijakan pemerintahannya kepada lembagalegislatif pada saat itu.Sebagai seorang pemimpin sejati soekarno mampu membawa arah perjuangantetap konsisten meskipun banyaknya rintangan yang dihadapinya. Dapat dijadikancontoh ketika beliau berkali-kali dipenjara oleh pemerintahan kolonial, beliau tetaptegar bahkan semakin lantang dalam menentang penjajahan sampai memperolehkemerdekaannya.Dalam hal sebagai inspirator atau seorang idealis Soekarno dapat menunjukkan prestasinya melalui rumusan Pancasila yang menjadi dasar negara hingga sekarangdisamping pemikiran-pemikiran yang lain seperti Marhaenisme, kemandirian untuk hidup di atas kaki sendiri, nasionalisme persatuan di atas perbedaan yang ada di dalamnegara dan satu idealisme yang kontroversial mengenai konsep NASAKOM(Nasionalis, Agama dan Komunis) demi tercapainya persatuan bangsa mencapaieksistensinya di dalam mempertahankan kemerdekaan. Sebagai pemimpin yang idealis,Soekarno tidak mudah terpengaruh dengan keadaan bangsa ketika dihadapkan padasituasi yang sedang gawat.
Beliau tetap berada untuk berada di atas prinsipnya sendiridan menghindari campur tangan asing. Idealis seperti ini tercermin dengan seringnya pergantian sistem pemerintahan demi mengatasi masalah di dalam keadaan yang berbeda-beda. Bahkan idealismenya terlihat agak otoriter karena harus memaksakankeputusannya dalam mengatasi krisis dengan dekrit presiden, dan mengangkat dirinyamenjadi presiden seumur hidup misalnya.Pada masa perjuangan menegakkan kedaulatan bangsa, Soekarno layak disebutsebagai simbol perjuangan karena pada saat itu beliau mampu tampil sebagai diplomatdan orator yang mampu mengobarkan semangat perjuangan rakyat. Keberanian beliauterlihat ketika menyuarakan secara berapi-api tentang revolusi nasional, antineokolonialisme dan imperialisme. Dan juga kepercayaannya terhadap kekuatan massa,kekuatan rakyat. Beliau adalah seorang pemimpin yang rendah hati disamping sebagaiseorang pemberani. Sifat ini dapat dilihat dari dalam karyanya ‘Menggali ApiPancasila’. Beliau berkata “Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karenarakyat, aku berjuang karena rakyat dan aku penyambung lidah rakyat,” Maka pantasapabila beliau dijadikan simbol perjuangan rakyat karena ketulusannya demi dan untuk rakyatnya.
            Pada akhirnya, Soekarno tetaplah manusia biasa yang tidak terlepas darikesalahaan yang harus beliau bayar dengan melepaskan jabatannya sebagi PresidenRepublik Indonesia yang pertama. Pada akhir jabatannya beliau dianggap bersalahdengan terjadinya tragedi G 30 S PKI yang mengakibatkan beliau harus menjadikambing hitam (as scapegoat) atas terjadinya peristiwa itu dan harus turun tahta dari pemimpin bangsa setelah beliau berhasil mengawalinya

Kelebihan :
Paling karismatik baik terhadap rakyat dan kaum wanita, Berani melawan kekuatan asing, komunikator ulung, pergaulan internasional terbaik.
Dari beberapa penilaian orang luar negri tentang kelebihan soekarno yaitu:Howard Jones, dutabesar Amerika Serikat untuk Indonesia pada masa itu pernah mengatakan kepada koleganya di Washington bahwa Sukarno adalah gabungan antara Clark Gable dan Roosevelt. Ini perpaduan sempurna antara seorang superstar tampan yang dipuja banyak perempuan dengan keteguhan seorang negarawan yang diwakili Roosevelt. Pernyataan Howard sampai ke telinga Sukarno. Ia pun senang. Kepada Jones ia mengatakan sesungguhnya ia akan lebih senang kalau dianggap lebih menyerupai Clark Gable dibanding Rosevelt.
Karakter ini pula yang menjelaskan mengapa ia mudah terpukau dengan segala keindahan. Segala sesuatu berkait dengan keindahan pun melekat sepanjang hidupnya, mulai dari sastra, seni pertunjukan, rupa, dan lukis dan termasuk juga gadis-gadis cantik di sekitarnya. Semua menjadi alasan vitalitas enerjik seorang pria yang kemudian memegang tampuk kekuasaan tertinggi di dalam masyarakatnya.
Ia menikmati karya seni dan sanggup memberikan apresiasi terhadap seniman dan mutu karya yang mereka ciptakan sesuai dengan horison intelektualitasnya. “Kami memang merasa sebal dengan minatnya terhadap perempuan.  Tapi kami sangat terkesan dengan antusiasme dan ketertarikannya terhadap lembaga pendidikan, seni, patung dan musik kami. Itu semua bukan sekedar ketertarikan seorang amatiran. Ia tahu banyak dan memiliki perasaan yang mendalam terhadap semua itu,” ujar seorang pejabat protokol bangsa Eropa dalam kunjungan kenegaraan Sukarno di negerinya (Jones: 64).
Dari sini kita melihat bahwa kehidupan pribadinya pun adalah sebuah lukisan penuh warna tanpa basa-basi. Semua hadir apa adanya.
Kelemahan :
 Ide Nasakom justru membuat pertentangan antar anak bangsa yang menjatuhkannya.
Selain dari segi terdapat pula kelemahan dalam kepemimpinannya antara lain:
Ia tidak memiliki alat-alat politik seperti Ho Chi Minh dengan organisasi Vietminh yang menghubungkannya dengan jutaan massa petani di perdesaan. Ia juga tidak memiliki kader seperti Vo Nguyen Giap yang membantunya membentuk Tentara Pembebasan Nasional Vietnam dan menerjemahkan orientasi politik menjadi sebuah tindakan militer. Sukarno hanya dikelilingi oleh pengagum, pengikut dan juga lawan-lawan politik yang berharap dapat meraih keuntungan melalui kedekatan pribadi dengan Sukarno.
Kekuatan politik Sukarno terbesar, yaitu kharisma pribadinya, pada akhirnya menjadi ironi terbesar yang menjadi batu sandungan dalam menjalankan roda kekuasaan itu. Sukarno lebih banyak dikelilingi orang-orang yang menjadi tangan kanan dan kiri dalam agenda-agenda politiknya. Ia mengatur bagaimana dan kapan tangan kanan dan tangan kirinya bergerak dalam momen politik tertentu.
Tetapi pengagum dan pengikut bukanlah kader yang mampu mengembangkan inisiatif dan imajinasi mandiri. Mereka bergerak dalam batasan yang menurut bayangan mereka sendiri sesuai dengan maksud pribadi Sukarno dan membuat interpretasi atas fakta-fakta terkait dengan sosok presiden. Pada akhirnya Sukarno selalu sendirian. Ia tidak memiliki rival sebagai alter-ego yang menandinginya, termasuk juga tidak memiliki kader yang melanjutkan apa yang menjadi cita-cita pribadinya. Ketika Sukarno jatuh dari tampuk kekuasaan, para pengagum dan pengikut pun ikut jatuh bersamanya. Sebagian yang berusaha bertahan hidup dalam suasana baru memilih meninggalkannya.
Dalam kaitan ini kita menilai ‘cara’ Sukarno menjalankan kekuasaannya. Memasuki era 1960an, Sukarno mengatur dinamika politik dengan menjaga pendulum keseimbangan politik untuk selalu di tengah dan terpusat pada dirinya sebagai pemimpin tertinggi.  Ketika PKI dihancurkan Sukarno kehilangan pendulum itu. Sesaat ia mencoba menciptakan pendulum keseimbangan baru, menggantikan kata Nasakom menjadi Nasasos sebagai cara ia mengendalikan kekuasaan. Tetapi semua terlambat dan Sukarno pun jatuh tergelincir.
Di luar politik dalam negeri, pandangan dan sikap politik luar negeri Sukarno adalah salah satu unsur penting yang mempercepat kejatuhannya.
Ia menolak terlibat dalam pakta pertahanan yang diusulkan Amerika Serikat, SEATO. Sebaliknya ia berbicara tentang pembebasan dan netralitas dunia ketiga dalam politik non-blok. Penolakan dan tindakan Soekarno bagi para petinggi di  Washington pada akhirnya menjadi tidak lebih sekedar sebuah ‘lelucon orang sombong.’
Marshall Greens, duta besar Amerika Serikat menjelang masa kejatuhan Soekarno, menggambarkan rasa tidak suka terhadap sosok Soekarno dalam pernyataannya bahwa, ‘[p]enampilannya dengan berpeci tampak mirip Mussolini, dengan seragam militer yang tampan, tongkat komando, serta kefasihan pidato yang menimbulkan gairah.

Kesimpulan:
Soekarno memang telah menciptakan suatu konsep untuk menyatukan bangsa dengan Pancasilanya bahkan dengan pancasila ini semua yang berbeda-beda merasa satu dan kesatuan, menimbulkan sikap kebersamaan gotong royong dan beliau merupakan proklamator kemerdekaan untuk Negara Indonesia. Namun  walau bagaimanapun seseorang pemimpin politik tentu memiliki kekurangan yang menjadi kehancuran kepemimpinannya. Namun dari sekian banyak kekurangan yang dimiliki hendaknya kekurangan ini menjadi pelajaran untuk pemimpin selanjutnya.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno
http://loka-majalah.com/archives/966
http://hanggara-inginpintar.blogspot.com/2011/12/gaya-kepemimpinan-bungkarno.html





Komentar

Postingan populer dari blog ini

komunikasi

K OMUNIKASI Kali ini yang akan dibahas adalah: 1.      Pengertian dari komunikasi 2.      Unsur-unsur komunikasi 3.      Bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi 4.      Hambatan-hambatan komunikasi 5.      Klasifikasi komunikasi dalam organisasi Dalam hidup bermasyarakat,orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Oleh sebab itu menurut Dr.Everett Kleinjan dari East West Center Hawai,komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi. Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor   Wilbur Schramm menyebutkan bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama l

Gaya Bahasa Dalam Iklan

MAKNA GAYA BAHASA DALAM IKLAN Dari sebelas sampel Iklan Unilever yang diunduh dari situs Youtube ditemukan  lima belas gaya bahasa yang digunakan PT. Unilever untuk menarik perhatian kosumen. Adapun gaya bahasa yang ditemukan dapat terlihat pada tabel berikut.  No Gaya bahasa Kalimat Iklan         1.         Simile Setiap aku melihatnya, terasa seperti pertama kali bertemu Pond’s Flawless White         2.         Metafora Sepuluh tahun berlalu, tapi ia tetap secantik pertama kali bertemu Pond’s Flawless White         3.         Personifikasi Nikmati kesegaran yang memukau dari Close Up baru Pasta gigi Close Up         4.         Gaya bahasa metomini Close Up lebih dekat lebih baik Pasta gigi Close Up         5.         Sinekdoke pars pro toto

CIRI-CIRI ORGANISASI

CIRI-CIRI ORGANISASI Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama . Sebagai makluk sosial,manusia membutuhkan bantuan manusia lainnya untuk mencapai sebuah tujuan yang tidak dapat mereka capai sendiri. Ciri-ciri Organisasi Sosial menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan